___________________________________________________________________________________________________________________________________________________
Doa pagi dan sore

Ya Allah......, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari bingung dan sedih. Aku berlindung kepada Engkau dari lemah dan malas. Aku berlindung kepada Engkau dari pengecut dan kikir. Dan aku berlindung kepada Engkau dari tekanan hutang, pajak, pembuat UU pajak dan kesewenang-wenangan manusia.

Ya Allah......ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim dan para penarik pajak serta pembuat UU pajak selain kebinasaan".

Amiiiiin
_______________________________________________________________________________________________________________________________________________

Tuesday, September 27, 2011

SHORT STOCKS, COMMODITY & GOLD SERTA LONG CORRUPTION

(Koreksi Besar Dunia – 3)

OPERATION TWIST

Minggu lalu (minggu ke 3 September 2011) saham jeblok, komoditi juga dan emas........, juga jeblok banyak dan ...US treasury bond rally. Itu yang seharusnya diantisipasi dan sudah seharusnya terjadi pada periode Koreksi Besar Global. Anehnya, minggu lalu the Fed, Ben Bernanke mengumumkan quantitaive easing jilid III yang disebut Operation Twist (21 September 2011). Pada hari yang sama, bursa dunia rontok. Indeks S&P500 rontok 3.1%, Dow -3.5%, FTSE -4.7%, DAX -5%. Hari sebelumnya indeks harga saham jatuh 9%. Dua hari kemudian emas anjlok -77 point (-4.4%), perak selama 2 hari berturut-turut anjlok -9.5% dan -13.4%. Nampaknya the Fed telah kehilangan kredibilitas. The Fed mengumumkan akan mengucurkan dana $400 milyar yang akan memberikan likwiditas yang disalurkan lewat pembelian bond jangka panjang pemerintah US selama 8 bulan mendatang. Programnya disebut Operation Twist, yang tidak lain adalah bentuk lain dari Quantitative Easing, hanya namanya saja berbeda.

Dengan adanya kucuran likwiditas baru, tentunya saham akan naik, emas dan asset-asset lain juga naik. Pada kenyataannya tidak. Investor tidak percaya bahwa Quantitative Easing III (QE III) ini akan ada dampaknya terhadap perbaikan ekonomi. Investor mempertanyakan (baca: tidak percaya) effektivitas pembelian surat hutang pemerintah US jangka panjang selama 8 bulan mendatang. Kalau QE-QE sebelumnya tidak bisa membuat tingkat pengangguran turun, apakah QE-QE yang akan datang bisa?

Program the Fed membeli surat hutang jangka panjang pemerintah US tujuannya untuk menekan suku bunga pinjaman KPR (kredit perumahan) yang biasanya dipengaruhi dan levelnya sama dengan long-term US bond. Dengan kata lain, tujuannya adalah untuk menolong pemilik rumah masih banyak hutangnya ke bank. Harapannya tingkat debitur yang ngemplang turun. Memang kedengarannya the Fed mempunyai tujuan mulia. Pada hari itu suku bunga 30 yr US Bond jatuh 25 basis point (Chart-1).

The Fed juga berharap dengan ditekannya suku bunga treasury akan membuat investor institusi yang memegang surat obligasi pemerintah menjadi kecewa karena keuntungannya berkurang. Diharapkan mereka ini akan pindah ke saham, bahan komoditi dan emas. Ini mungkin yang diharapkan oleh the Fed. Sekali tembak dua burung. Pada kenyataannya respons investor berbeda.

Pada hari pengumuman Operation Twist, hanya long term US bonds yang naik (yield nya turun). Sedangkan asset-asset lain turun. Aneh bukan, tindakan the Fed yang bersifat inflationary justru membuat harga asset turun (deflationary). Hal ini membuktikan bahwa memang the Fed tidak bisa mengontrol semua parameter pasar. Konsekwensi yang sebelumnya tidak terpikirkan punya dampak yang lebih besar.

Chart - 1

Pertama dengan menekan suku bunga jangka panjang membuat spread antara suku bunga jangka panjang dan suku bunga jangka pendek semakin menyempit. Ini akan memukul bank-bank yang hidupnya dari meminjam untuk jangka pendek (yang bunganya lebih rendah) dan digunakan untuk membeli US treasury jangka panjang yang bunganya lebih tinggi (carry trade). Dengan menciutnya perbedaan suku bunga jangka panjang dan suku bunga jangka pendek membuat keuntungan bank-bank yang mengandalkan carry trade menciut. Salah-salah bisa terpukul. Jadi jangan heran kalau suku bunga jangka panjang US treasury akan rebound dalam waktu dekat mendatang. Bond carry trader keluar dan menjuali assetnya (bond). Ini adalah deleveraging yang sifatnya deflationary.

Kedua, suku bunga kredit perumahan sebenarnya tidak tinggi, karena atmosfir saat ini adalah atmosfir deflasi. Jadi usaha membantu pemilik hutang perumahan adalah usaha menggarami air laut – usaha sia-sia. Tidakan the Fed mencerminkan keputus-asaannya dalam menangani krisis saat ini.

Gejala-gejala di atas menunjukkan semakin banyak yang menyadari bahwa the Fed dan bank-bank sentral tidak akan bisa menahan laju Koreksi Besar Dunia. Koreksi besar harus dibiarkan berjalan secara alamiah, tidak perlu ada usaha untuk menahannya. Menahannya hanya memperpanjang kesengsaraan dan penderitaan serta kehancuran diri sendiri. Berita hari ini mengatakan bahwa IMF kekurangan dana. Akankah IMF bangkrut bersama nasabahnya?

Di atas kami mengatakan bahwa emas dalam Koreksi Besar Global seyogyanya akan turun harganya. Bukannya kami di EOWI membenci emas. Kami menyukai emas, karena emas merupakan hedge terhadap prilaku politikus yang korup. Harga emas akan naik pada saat para politikus melakukan tindakan yang sinting. Tetapi saat ini, banyak faktor lain, selain prilaku korup para politikus. Kalau orang mempunyai hutang, perlu uang untuk membayarnya saat ini, yang paling logis adalah menjual emasnya dari pada menjual saham Fannie Mae atau Freddie Mac atau Citi Bank yang harganya sudah jeblok. Di samping itu, orang seperti saya ini, yang membeli emas di level Rp 100.000 per gram nya dan sekarang sudah mencapai level di atas Rp 500.000 per gram, bukankan lebih baik mengambil untung dulu? Paling tidak sebagian. Itu yang dilakukan istri saya. Dia masih belum mau melepas semua emas simpanannya.

Emas tidak kebal terhadap Koreksi Besar Dunia seperti halnya adiknya – perak. Perak mulai terkoreksi sejak perak 5 bulan lalu. Investor memutuskan untuk mengambil untung. Investor yang masuk di level $5 (10 tahun lalu), maka di bulan Mei 2011 untungnya sudah mencapai 1000%. Kenapa tidak dijual saja untuk bayar hutang? Aggressive pula menjualnya sehingga dari Mei 2011 harganya sudah jatuh sampai sekitar 40%. Itu banyak!

Bagi investor yang baru masuk ketika harga perak di $40 per oz, kejatuhan harga perak merupakan suatu yang mengecewakan. mereka masih mengharap keuntungan yang lebih besar.

Chart - 2

Mungkin cara berpikir yang sama juga bisa diterapkan di saham emerging market seperti Indonesia. Dengan keuntungan sudah sedemikian banyaknya, kenapa tidak ambil untung? Jadi wajar saja kalau indeks harga saham Jakarta menderita kejatuhan yang tajam, paling tajam dari semua bursa, karena bursa saham Jakarta sudah naik tajam selama 1,5 tahun ini.

Kemarin malam, waktu ngobrol dengan istri saya memperoleh berita yang menyecewakan. Ternyata dia masih punya beberapa kilo emas. Padahal sudah sejak lama saya anjurkan untuk melepasnya secara bertahap. Rupanya dia kurang cepat dalam mengartikan bertahap – pikirnya adalah sangat pelan-pelan. Tidak apalah, masih ada counter-trend rally yang biasanya lebih lama dari terjun bebasnya. Kami masih bisa menjualnya pada masa itu nanti.

Kami di EOWI bukannya tidak suka terhadap emas. Kami suka sekali karena ada kaitannya dengan politikus. Emas dan perak merupakan hedge terhadap prilaku korup para politikus. Dan politikus Indonesia kemungkinan mayoritas korup. Sebagai indikasinya menteri agama pun (sudah mantan tentunya), dipenjara karena korupsi. Menteri dan anggota DPR berjanggut dari partai berbasis agama juga ada yang ikut korupsi. Mungkin Departemen Agama nantinya akan mengeluarkan label halal bagi korupsi. Yang pasti secara defakto, label halal sudah diberikan bagi perbuatan zina ketika Yahya Zaini (anggota DPR Golkar dan ketua bagian keagamaan Golkar) bersama dengan Maria Eva (kader Golkar) membuat video porno berdua yang kasusnya beredar tahun 2006. Korupsi juga secara defakto sudah halal. Berita semacam itu adalah porsinya media massa, bukan porsinya EOWI. Misalnya perkara mafia pajak, mafia kasus (peradilan), calo anggaran, dan sederet lagi. Baca saja Koran atau nonton TV kalau mau tahu lebih lanjut tentang berita terkininya.

Sebab-sebab di ataslah yang menjadikan kami suka pada emas dan perak. Sayangnya pada masa Koreksi Besar Global, tidak hanya masalah prilaku politikus yang korup saja yang harus diperhitungkan, melainkan juga hal-hal lain. Misalnya pergeseran-pergeseran ekonomi, deflasi dan lain-lainnya. Jadi untuk sementara kami di EOWI melakukan strategi sell on rally. Sampai kapan strategi ini dipakai? seperti yang ditanyakan oleh seorang pembaca EOWI yang sudah tidak sabar mau membeli emas. Jawabnya adalah: sampai Koreksi Besar Global selesai atau hampir selesai. Setahun, dua tahun, empat tahun.... entahlah. Politikus selalu mencoba menahan terjadinya proses alam (Koreksi Besar Global) sehingga membuat koreksi ini tertunda dan berkepanjangan. Itu sebabnya saya tidak suka kepada politikus.

Dalam masa Koreksi Besar Global, strategi yang terbaik adalah sell on rally walaupun ada asset-asset yang sudah terkoreksi lama dan dalam strategi buy on weakness tidaklah bijaksana. Seperti saham-saham Jepang yang sudah mengalami koreksi selama 21 – 22 tahun, sepatutnya sudah layak dikoleksi, kondisinya seperti emas dan perak di tahun 2000 (setelah masa sekular bear yang panjang...., 20 tahun). Tetapi, pada masa Koreksi Besar Global, asset yang murahpun bisa menjadi lebih murah. Kenapa harus melakukan koleksi sekarang? Bukannya lebih baik kalau menunggu sampai selesainya Koreksi Besar Global?

Resessi tahun 2007 – 2009 bukan resesi biasa. Dan resesi 2012 nanti, sebenarnya bukan double-dip seperti tahun 1980-1982. Tahun 2007 adalah awal dari depressi yang terus bergulir ke tahun 2012. Walaupun the Fed dan bank-bank sentral mengucurkan likwiditas, tetapi uang tidak berpindah tangan untuk menggerakkan ekonomi. M1 multiplier anjlok di bawah 1 artinya uang tidak berpindah tangan sebagai syarat atau tanda bergeraknya ekonomi (membaiknya ekonomi). Jangan heran kalau tingkat pengangguran tetap membandel di level yang tinggi.

Chart - 3

Ada satu lagu yang syairnya sangat puitis yang ditulis oleh John Lennon. Judulnya God – the Dream is Over. Isinya sebuah pesan yang cocok untuk masa sekarang. Sebuah pesan “skeptisisme”.

God is a concept,

By which we can measure,

Our pain,

I'll say it again,

God is a concept,

By which we can measure,

Our pain,

I don't believe in magic,

I don't believe in I-ching,

I don't believe in bible,

I don't believe in tarot,

I don't believe in Hitler,

I don't believe in Jesus,

I don't believe in Kennedy,

I don't believe in Buddha,

I don't believe in mantra,

I don't believe in Gita,

I don't believe in yoga,

I don't believe in kings,

I don't believe in Elvis,

I don't believe in Zimmerman,

I don't believe in Beatles,

I just believe in me,

Yoko and me,

And that's reality.

The dream is over,

What can I say?

The dream is over,

Yesterday,

I was dreamweaver,

But now I'm reborn,

I was the walrus,

But now I'm John,

And so dear friends,

You just have to carry on,

The dream is over.



Eropa pada Koreksi Besar Global: Apakah Uni Eropa Bisa Dipertahankan?

Kalau punya satu anak prempuan, seorang istri berserta anjing 5 ekor anjing harus punya waktu yang cukup. Pertama anak, kadang minta bantuan membuat PR dan persiapan ulangan. Kedua, anjing, walaupun sudah ada yang merawat dan ada trainernya, tetapi mereka tetap perlu perhatian saya. Apalagi si Doberman 45 kg yang hiperaktif nampak kurus, iganya kelihatan. Bikin malu karena seakan tidak diberi makan yang cukup. Memang ternyata porsi makannya kurang. Padahal porsi makan si Dobie ini sama dengan gabungan dari si Goldie (35 kg golden retriever), Tecky (dachsund), Shirro (maltese) dan Snupe (beagle). Ternyata si Dobie ini perlu 30% lebih banyak makanan dibandingkan ke 4 temannya yang digabung jadi satu. Doberman 45 kg yang hiperaktif perlu sekitar 2500 - 3100 calorie per harinya atau setara dengan 2 kg daging! Kalau mau dicampur nasi/ubi bisa 1.5 kg daging dan 1 kg ubi/nasi, karena nasi/ubi mempunyai kandungan calorie yang lebih kecil dari daging. Besarnya porsi makanan yang harus diberikan kepada si Dobie ini baru saya hitung hari ini. Ini kesibukan sendiri riset mencari tahu data metabolisme anjing dan nilai nutrisi makanan. Saya ingin semua anjing saya berpenampilan cantik dan gagah, apa lagi si Dobie. Gagah dan bisa dikendalikan oleh anak prempuan saya yang berumur 9 tahun, itu target saya. Kesibukan seperti ini terkadang membuat cerita-cerita di blog tertunda.

Besarnya kebutuhan calorie si Dobie ini sangat besar, 2 - 3 kali dibandingkan dengan si Goldie, karena berat badannya dan juga aktifitasnya. Dobie adalah anjing pekerja yang selalu bergerak, patroli keliling halaman yang luas, mengejar tikus (kalau ada). Kalau ada bunyi “ksseek”, telinganya langsung tegak dan dengan cepat lari ke arah suara. Sedangkan si Goldie adalah anjing “lap-dog” raksasa. Sukanya dielus-elus. Kalau tidak ada orang dia hanya tiduran. Dobie porsi makannya 2 kali lebih banyak dari si Goldie, itupun nampaknya masih kurang. Mungkin perbandingan antara Dobie dan Goldie bukan analogi yang baik untuk membandingkan Yunani dan Jerman. Yunani pemerintahnya tidak effisien, aktif memberi tunjangan sosial dan menggaji pegawainya dengan gaji tinggi. Sedangkan Jerman relatif lebih effisien dan rakyatnya rajin sehingga bisa membayar gaji pegawai negri dan politikus. Perbedaan analogi ini adalah, walaupun si Dobie makannya banyak saya suka karena bisa menggantikan 2 satpam saya (memperbaiki ekonomi rumah tangga saya). Sedangkan pemerintah Yunani tidak memberikan nilai tambah untuk ongkos pemeliharaannya yang besar itu. Oleh sebab itu saya sering mengatakan bahwa anjing lebih baik dari pada politikus.

Kalau nasib pemilik Dobie diuntungkan dengan ongkos makan Dobie yang lebih murah dari pada gaji satpam, nasib pemegang hutang pemerintahYunani kemungkinan besar kena kemplang telak. Yield 1 yr Greek gov’t bond yang mencapai 135% - 150%, menunjukkan bahwa pasar tidak percaya pada hutang pemerintah Yunani sehingga menuntut bunga yang tinggi. Level ini lebih parah dari kondisi Indonesia tahun 1998 (krismon), yang levelnya hanya mencapai 60%an saja.

Chart - 4

Persoalan hutang negara Yunani sebenarnya mudah diselesaikan jika tidak ada yang disebut Uni Eropa seperti dulu. Yunani bukanlah negara yang kompetitif seperti Jerman. Hidupnya sering mengalami defisit yang ditambal dengan hutang. Dulu, jika ada negara yang punya hutang seperti Yunani yang tidak kompetitif, mengalami defisit yang berkepanjangan dan akhirnya mengalami kesulitan akan punya solusi yang mudah. Pertama hutangnya dikemplang dan kedua gaji tenaga kerjanya secara nasional diturunkan. Hal ini dilakukan dengan menghancurkan nilai mata uangnya dengan cara devaluasi (seperti Indonesia pada krismon tahun 1998). Pada krisis sekarang tidak bisa, karena Yunani tidak punya kedaulatan atas mata uangnya (Euro). Kekuasaan atas Euro adalah kekuasaan kolektif. Itu persoalannya. Yunani, Itali, Portugal, Spanyol, Irlandia ingin Euro dijatuhkan harganya agar hutang mereka menjadi ringan dan negara-negara ini menjadi kompetitif. Tentu saja Jerman (dan Prancis) tidak mau. Jalan buntu.

Para petinggi Uni Eropa tiba-tiba mempunyai solusi, yaitu membentuk Euro-Bond untuk menolong anggota-anggotanya yang terbelit hutang. Uuups......, jalan buntu lagi. Konstitusi Jerman, Slavia, Estonia, dan sederet lagi tidak memungkinkan melimpahkan kedaulatan keuangannya kepada Uni Eropa. Jerman bisa meloloskan Euro-Bond jika ada referendum yang mengesahkannya. Dan itu kecil sekali kemungkinannya.

Jadi pilihan apalagi?

Pilihan pertama, Jerman, Prancis, Belanda dan negara-negara Uni Eropa yang ekonominya kuat memisahkan diri dan mendirikan persekutuan baru serta membuat mata uang baru. Itali, Spanyol, Portugal, Yunani dan anggota-anggota yang terbelit hutang secara bersama-sama mendevaluasi Euro. Ini akan mudah memperoleh pengesahan dari rakyat masing-masing negara. Dan rakyatnya tidak perlu merubah pola hidup dan budaya mereka. Yang malas boleh tetap malas....., tetapi gaji riilnya rendah. Dan mereka ini bisa hidup melarat (atau mewah) sesuai dengan penghasilan dan effektifitasnya.

Pilihan ke dua,......Uni Eropa tetap dipertahankan, Euro tetap exists dengan konsekwensi hutang-hutang busuk dikemplang. Sudah ada pembicaraan 21% hair-cut. Tetapi nampaknya jumlah itu tidak cukup. Ada pemikiran 50%. Mungkin masih tidak cukup. Berapa saja lah nanti, kita tidak usah hiraukan. Bank-bank yang memegang bond-bond busuk itu harus menelan kerugian nominal. Pada opsi pertama kerugian nominal bisa ditekan, tetapi kerugian riil tidak. Opsi kedua ini masih tidak cukup hanya sekedar mengemplang hutang, karena anggota-anggota Uni-Eropa yang parasit masih harus menurunkan/menyesuaikan standard hidup (dan tingkat gaji) mereka dengan effektifitas kerja mereka. Hal ini sulit dilakukan karena secara nominal gaji dan pengeluaran mereka harus turun.

Perkembangan Uni Eropa akan semakin menarik kalau krisis merambat ke Itali, Portugal, Spanyol atau anggota-anggota lain. Ini adalah persoalan 1.3 trilliun Euro di saat rakyat para anggota negara Uni ini tidak bisa sepakat. Kata rakyat Jerman: “biarkan mereka (Yunani dan pemegang bond Yunani) menikmati buah dari kelakuan mereka....”. Siapa yang mau membayar kerugian orang lain? Dan saat ini menurut jajak pendapat, 75% rakyat Jerman menentang usaha-usaha penyelamatan.

Kita sudah melihat beberapa negara Union/Federal yang runtuh dalam 5 dekade terakhir, seperti Uni Soviet (1922 – 1991), Yugoslavia (1945 – 1992), Republik Persatuan Arab (1958 – 1971), Federasi Republik Arab (1971 – 1977), apakah eksperimen Uni Eropa akan bubar? Bubarnya Uni Eropa akan menjadi tontonan yang “seru”, karena Euro adalah mata uang kedua terbesar penggunaannya setelah US dollar. Mau dikemanakan Euro? Menarik bukan?


Cina pada Koreksi Besar Global Fase III: Long Corruption.

Teman saya baru saja kembali dari inspeksi rig pengeboran minyak di Cina. Tepatnya ke kota ...... Ketika akan berangkat, saya titipi pandangan-mata, lihat-lihat apartemen-apartemen kosong dan gedung-gedung kosong. Sekembalinya di Indonesia, ia membenarkan banyaknya apartemen-apartemen kosong, yang kalau malam gelap, hanya 1-2 unit saja yang menyala lampunya, tanda kehidupan yang langka di cluster-cluster apartemen-apartemen di Cina.

Jim Channos, investor yang terkenal karena sukses melakukan short selling Enron, ketika perusahaan ini runtuh, saat ini punya semboyan: “Short Property & Long Corruption”. Yang dimaksud dengan Short Property tidak hanya property di Cina, tetapi semua yang berkaitan dengan boom di Cina seperti komoditi – non makanan, perak, emas, dollar Australi/Canada dan sejenisnya. Selama 1 – 2 tahun ini, boom di Cina dimotori oleh sektor properti yang merambat ke komoditi – non makanan, perak, emas, dollar Australi/Canada dan sejenisnya. Hal ini diperkirakan oleh Channor akan berakhir. Kata Channos baru-baru ini:

"We are short Chinese banks, the property developers, commodity companies that sell into China, anything related to property there is still a short."

"We are long the Macau casinos. It's our long corruption, short property play. We feel that there's American management and American accounting. They are growing at a faster rate even than the property developers."

Lengkapnya interview Channos bisa dilihat di Youtube link ini:

http://www.youtube.com/watch?v=I9k4b77yDMA&feature=player_detailpage

Dalam 2 tahun ini, walaupun dunia sudah mengalami kemacetan di kredit-line, kredit di Cina masih nampak menggembung terus. Usaha-usaha untuk mengerem laju penggembungan bubble oleh pemerintah Cina kandas di tangan bank-bank undeground, atau lintah darat – bahasa Indonesianya. Bubble adalah bubble, mereka itu adalah kemegahan ekonomi yang semu. Akhirnya akan meletup. Tidak terkecuali dengan bubble di Cina.

Baru-baru ini CEO Komatsu mengatakan bahwa ia mengalami kesulitan memperoleh tagihan atas penjualan excavator nya. Kredit-line developer properti sepertinya sudah terputus.

Bank-bank undeground, atau lintah darat kelihatannya sekarang juga punya persoalan dengan nasabahnya. Reuter memberitakan mengenai boss perusahaan yang kabur – Runaway Bosses, untuk menghindari hutang. Ini cuplikan beritanya:

China's runaway bosses spotlight underground loan market

Link

BEIJING | Thu Sep 29, 2011 9:26am EDT

BEIJING (Reuters) - A string of Chinese entrepreneurs have gone into hiding to avoid repaying loans, according to state media reports, highlighting a credit squeeze on private firms and the dangers of steep interest rates in China's vast and growing informal lending market.


Many cash-strapped firms are unable to borrow from banks amid a credit clampdown by Beijing, and some have turned to China's underground lending market -- which pools money from individuals and firms -- at annual interest rates as high as 100 percent.


The staggering rates, at more than 15 times China's benchmark lending rates, have pushed some firms to the limit.


In just one day last week, Chinese media reported that nine bosses of small-sized firms in China's entrepreneurial capital of Wenzhou, in eastern Zhejiang province, had skipped town after realizing they could not repay their corporate loans.


"The private lending craze has fueled an economic bubble, and the 'runaway episode' in Wenzhou is a landmark event in the bursting of such a bubble," the official Financial News, a paper run by China's central bank, said in a report on Wednesday.


Jangan kuatir...., katanya kredit dari bank-bank gelap itu hanyalah 5% - 6% dari keseluruhan kredit di Cina. Dan 9 runaway bosses, adalah jumlah yang kecil dibandingkan ribuan boss yang ada di Cina.

Tetapi nanti dulu....., ini baru di Wenzhou, apa masih ada lagi di Shanghai atau Beijing? Dan menurut berita Wenzhou adalah kota yang makmur dan memiliki disposable personal income no. 3 tertinggi di Cina.

Setelah dicek kembali ternyata sejak April 2011, sudah ada 29 boss perusahaan yang kabur. Dan sejak 25 September 2011 sudah ada 3 lagi yang kabur dan 1 terjun dari gedung bertingkat – bunuh diri karena lilitan hutang. Kalau mau membaca beritanya silahkan di situs yang sudah diterjemahkan oleh mesih google ini: (link). Hasil terjemahannya agak kacau, tetapi masih bisa dimengerti.

Orang selalu mengkaitkan kestabilan Cina dengan banyaknya cadangan devisa (dan) jumlah surat obligasi pemerintah US yang berjumlah sekitar $ 1.2 trilliun (Juli 2011). Jumlah itu adalah jumlah yang sangat banyak.

Sebuah sistem punya persoalan jika hutangnya jauh melebihi tabungannya dan kemudian borok-borok kemampuan membayar hutang muncul. Memang pemerintah Cina tidak terbelit hutang seperti Yunani. Tetapi sektor swatanya, tenggelam di dalam kolam hutang. Persoalannya, informasi resmi Cina sulit dipercaya. Sehingga orang cenderung membuat perkiraan sendiri. Dari beberapa sumber yang terkumpul menunjukkan bahwa hutang swasta mencapai 200% GPD (atau $ 11,4 trilliun) di tahun 2011. Angka ini adalah relatif resmi, yang diturunkan dari kesediaan pemerintah Cina untuk meningkatkan kredit sampai 200% GDP. Kalau 200% dari GDP artinya sudah mengalahkan Yunani yang “hanya” 160% dari GDP.

Kesulitan kredit teramati juga oleh Todd Martin, Asia equity strategist Societe General SA. Dalam wawancaranya dengan televisi Bloomberg, salah satu poin yang dikatakannya adalah bahwa

RMB offshore vs. onshore rate is at a historic low. This shows Hong Kong or China mainlanders are hoarding cash, possibly to repay debts.


The liquidation phase is concerning. Markets are looking into a deflationary abyss.


Recent capital inflows into China are misleading. It was not investment but rather mainland money repatriated to repay debt.


Cash crunch in China picks up momentum. We are going into a new down phase and true credit cycle in China. That can take on a life of its own.

Lengkapnya bisa dilihat pada link ini: http://www.youtube.com/watch?v=9icTBuNL5aQ



Apakah pertumbuhan Cina mulai membentur tembok tebal? Waktu akan memastikannya.


Indonesia: Long Korupsi

Saya suka ide Channos mengenai “Long Corruption”. Ide ini bisa diterapkan di Indonesia. Ingat Nasaruddin sekretaris Partai Demokrat yang sempat buron ke Colombia? Dia bilang Annas (ketua Partai Demokrat) sempat menenteng-nenteng cash $ 20 juta untuk sogokan untuk menjadi ketua partai. Yang menarik adalah saat ini politikus korup di Indonesia menyukai US dollar cash. Mereka menyukai cash, karena cash tidak meninggalka jejak. Transaksi cash tidak meninggalkan catatan resmi seperti transfer melalui bank. Itulah yang disukai oleh para koruptor (politikus). Dan pilihan US dollar, adalah karena bisa menghemat volume. Para koruptor (politikus) tidak meminta emas atau perak yang volumenya lebih kecil, tetapi US dollar. Ini adalah pilihan selera saja.

Jadi kalau anda mau Long Corruption di Indonesia maka identik dengan Long US Dollar.

Sekian dulu, jaga investasi anda dan tabungan anda baik-baik supaya mereka tidak mengganggu kesehatan anda.



Disclaimer: Ekonomi (dan investasi) bukan sains dan tidak pernah dibuktikan secara eksperimen; tulisan ini dimaksudkan sebagai hiburan dan bukan sebagai anjuran berinvestasi oleh sebab itu penulis tidak bertanggung jawab atas segala kerugian yang diakibatkan karena mengikuti informasi dari tulisan ini. Akan tetapi jika anda beruntung karena penggunaan informasi di tulisan ini, EOWI dengan suka hati kalau anda mentraktir EOWI makan-makan.

Tuesday, September 20, 2011

Emas: Teknikal Jangka Panjang

(The Great Correction - Koreksi Besar Dunia)

Pada periode deflasi, secara teoritis emas akan turun harganya - terkoreksi. Orang menjual emasnya untuk hidup, karena ia diPHK. Orang juga menjual emasnya untuk membayar hutangnya. Spekulan juga menjual emasnya, karena harganya turun. Spekulan yang bermain dengan leverage, juga akan melepas posisi long nya dan menggantikannya dengan posisi short. Hutang kebanyakan harus terkoreksi, spekulasi yang berlebihan harus terkoreksi, konsumsi yang berlebihan juga harus terkoreksi dalam periode Koreksi Besar.

Emas telah turun dari titik tertingginya di $1918 per oz, mungkin sejalan dengan irama deflasi. Artinya untuk sementara emas telah mengucapkan selamat tinggal level $1918. Sampai jumpa nanti, beberapa tahun lagi. Ucapan selamat tinggal ini punya ciri yang khas bagi selamat tinggal yang cukup lama. Antara lain: parabolic-rise, banyaknya pemain awam yang sudah ikut mendompleng rally sehingga dalam idiot wave disebut extended wave-5 dan ciri terakhir adalah overthrow, tanda-tanda over-optimisme. Berita terakhir, banyak orang (awam) yang antri untuk membeli emas. Toko emas langganan istri saya berkali-kali menelpon menanyakan apakah saya/istri mau menjual emasnya. Ada beberapa pelanggannya yang sudah “inden”, untuk beli emas. Mereka sudah bayar dimuka dalam bilangan milyar. Tentu saja kami dengan senang hati melepas emas kami yang tersisa, sedikit demi sedikit. Sudah sejak beberapa waktu lamanya, kami pikir koreksi akan terjadi. Entah kapan, kami tidak tahu. Nampaknya koreksi ini datang terlambat.

Sejak dimulainya sekular bull market untuk emas tahun 2000, harga emas mengalami rally tanpa mengenal lelah selama 11 tahun. Selama 11 tahun ini tidak ada koreksi yang cukup kuat yang membuat investor demam panas-dingin. Koreksi tahun 2008 – 2009 hanya sampai 22%. Yang saya maksud koreksi besar adalah 30% atau lebih. Kami percaya pada hal ini karena biasanya dalam periode sekular bull market sering ada koreksi besar, dan koreksi besar ini belum terjadi.


Parabolic-Rise

Emas dari awal tahun 2011 sampai titik puncaknya tanggal 23 Agustus 2011, harganya naik 36%, dari $1400 ke $1918. Apalagi antara bulan July-Agustus, mencapai 27% dalam waktu 1.5 bulan. Ini adalah kenaikan parabolik. Dan kenaikan parabolik ini sifatnya tidak stabil dan biasanya akan diikuti dengan koreksi yang cukup dalam.

Kenaikan parabolik adalah tanda-tanda anthusiame yang berlebihan, perilaku yang irrasional. Tandanya banyak orang mau “inden” untuk membeli emas. Kali ini mungkin masih bentuk mininya. Dan nanti mungkin masih ada yang besarnya. Entah kapan, 2-4 taun lagi....., hanya Tuhan yang tahu.



Overthrow

Yang dimaksud dengan overthrow adalah keluarnya trend harga dari trend utamanya. Chart di bawah ini menjelaskan semuanya.


Harga emas sepanjang sekular bull market dari tahun 1999 – 2010, berada dalam koridor harga (2 garis parallel sebagai resistance dan supportnya – lihat Chart di atas). Pada akhir Juni lalu, harga emas mulai rally dengan kuat, membentur resistancenya. Bahkan menembusnya. Ini yang disebut overthrow.

Overthrow adalah ciri dari adanya prilaku irrasional dari pelaku pasar. Dan hal ini biasanya menandai awal dari suatu koreksi. Adapun untuk pertanyaan pada level berapa koreksi dimulai, jawaban rasionalnya tidak ada. Yang disebut irrasional sulit ditebak. Allan Greenspan mengucapkan kata irrational exuberance untuk bursa saham US tahun 1996. Koreksi baru dimulai tahun 2000, dimana Dow sudah naik berlipat-lipat. Allan tidak bisa menebak kapan bubble meletus, apa lagi EOWI yang tidak didukung ekonom-ekonom dan analis-analis terdidik seperti Greenspan.


Super Cycle Emas

Chart di bawah ini menunjukkan harga emas dari tahun 1900 sampai 2011 dengan intepretasi idiot wavenya. Harga emas bergerak di dalam koridor harga. Wave-V nampak tidak sekuat wave-III yang hanya memerlukan 1 dekade terbang dari support utamanya (garis di bawah) ke resistance utamanya (garis di atas). Karakter ini sesuai dengan prinsip Elliot Wave (EW). Secara teori EW, wave-V bisa sudah berakhir (bisa juga belum). Posisi sekarang sudah mencukupi kondisi untuk berakhirnya wave-V. Tetapi hal ini belum berarti wave-V harus berakhir. Mungkin saja masih berlanjut (mungkin setelah koresi). Oleh karena itu wave-V dikatakan termasuk yang sulit ditebak dimana akhirnya, kadang pendek kadang panjaaaaang sekali.

Walaupun wave-V sulit ditebak titik akhirnya, tetapi peluang adanya koreksi cukup besar. Garis parallel di tengah-tengah koridor harga perdagangan, juga merupakan support/resistance bagi harga emas. Saat ini, harga emas sudah membentur resistance ini, sehingga peluang untuk tertahan dan terkoreksi cukup besar.

Jika terjadi koreksi, akankah sampai membentur support bawahnya di sekitar $600 per oz? Hanya waktu yang menentukan kisahnya.

Sekian dulu, jaga investasi dan tabungan anda baik-baik. Jangan sampai mereka mengganggu kesehatan anda........


Jakarta 19 September 2011.

Disclaimer: Ekonomi (dan investasi) bukan sains dan tidak pernah dibuktikan secara eksperimen; tulisan ini dimaksudkan sebagai hiburan dan bukan sebagai anjuran berinvestasi oleh sebab itu penulis tidak bertanggung jawab atas segala kerugian yang diakibatkan karena mengikuti informasi dari tulisan ini. Akan tetapi jika anda beruntung karena penggunaan informasi di tulisan ini, EOWI dengan suka hati kalau anda mentraktir EOWI makan-makan.

Monday, September 12, 2011

Koreksi Besar Dunia - Suatu Keharusan

The Great Correction (Koreksi Besar Dunia):

Ada yang mengatakan bahwa EOWI didominasi oleh imam-imam gloom & doom. Isinya hanya gloom & doom saja. Tentu saja hal ini tidak benar. Pada saatnya EOWI akan bercerita tentang kegembiraan dan optimisme.

Pada awal dekade 2000, kami menganjurkan untuk mengkoleksi emas. Saat itu emas di level $ 250 - $ 300 per oz atau Rp 100.000 per gram. Itu bukan cerita gloom & doom. Bahkan kepada pedagang emas langganan kami, kami katakan bahwa harga emas akan ke Rp 500.000 per gram. Itu 7-8 tahun lalu. Saat ini jika ada orang mau membeli emas, dia telpon istri saya, untuk menanyakan apakah punya emas yang akan dijual. Dan terakhir dia mengatakan bahwa ramalan saya 7-8 tahun lalu benar, Rp 500.000 per gram telah tercapai. Tentu saja, saat ini kami di EOWI tidak akan merekomendasi untuk membeli emas. Situasinya sudah lain. Lalu apa doong yang direkomendasi? – Sssst, jangan bilang-bilang yah...., saham Jepang. Tetapi tidak sekarang lho. 1-3 tahun yang akan datang. Tunggu bottomnya.

Saat ini kami di EOWI melihat pemimpin-pemimpin dunia telah keluar dari ajaran Tuhan. Dan kalau sudah keluar dari ajaran Tuhan (hukum-hukum alam) mereka menjadi tolol. Saya ingat satu ayat dari Bible – di buku Jeremiah, yang bunyinya

For the shepherds have become stupid and have not sought the LORD; therefore they have not prospered, and all their flock is scattered (Jer 10:21).

Kalau para pemimpin (gembala, shepherds) menjadi tolol seperti kata buku Jeremiah, maka rakyatnya akan melarat. Itu yang terjadi. Para pemimpin yang tolol (dan korup) itu nampak di sidang isbat. Yang mereka pikirkan adalah persatuan herd, persatuan kumpulan ternak. Debat mereka adalah mengenai wujudul hilal dan rukyatul hilal, nampak (mar’ii hilal) atau tidak nampak. Pada hal wujudul hilal, rukyatul hilal dan mar’ii hilal tidak ada di Quran. Itulah pemimpin yang sudah tidak mencari ridha Allah.


Latar Belakang

Selama berberapa dekade, kredit mengalami ekspansi secara global, baik itu dilakukan oleh pemerintah-pemerintah di dunia, perorangan, konsumen serta korporat. Adanya ekspansi kredit ini membuahkan banyak konsekwensi, dan yang disukai adalah maraknya ekonomi. Konsekwensi lain ialah meningkatnya harga asset, apakah itu saham, bahan komoditi ataupun properti; meningkatnya kapasitas memproduksi barang dan jasa sampai mengalami ekses (berlebihan) dan yang tidak kalah pentingnya adalah maraknya spekulasi atau malinvestasi.

Ekspansi ekonomi yang dibiayai oleh kredit kalau mau jujur hasilnya adalah kemakmuran yang meminjam kemakmuran di masa depan. Kredit tidak bisa hilang dan dilupakan begitu saja. Kredit harus diselesaikan apakah dengan dibayar atau dikemplang atau di-restrukturisasi dengan hair cut yang notabene adalah ngemplang sebagian.

Hutang dan kemampuan membayar hutang ada batasnya. Ketika dibatas itu terlampaui, sebagian hutang harus/terpaksa dikemplang. Dan jika hal ini disadari oleh kreditur......., hutang berhenti dikucurkan, bubble kredit pecah, kontraksi kredit. Debitur dan kreditur akan penyelesaikan hutang-piutangnya. Inilah yang disebut deflasi.

Setelah bubble saham teknologi di US pecah tahun 2000, ekspansi kredit masih berlangsung di sektor properti – boleh dikata – global sifatnya. Tahun 2005, bubble properti di US mengalami penggembosan dan berakibat bubble kredit perumahan US juga pecah di tahun 2007 yang kemudian dikenal dengan kasus subprime yang menjalar secara global. Kemudian komoditi menyusul crash tahun 2008.

Pemerintah-pemerintah dunia merespons krisis subprime ini dengan stimulus ekonomi ala mazhab Keynesian. Melakukan penyelamatan-penyelamatan bank dan perusahaan yang kolaps karena keberatan beban kredit atau memakan kredit busuk. Pengeluaran pemerintah-pemerintah di dunia ini tentu saja dibiayai oleh kredit. Problem hutang diselesaikan dengan hutang lagi. Ide yang gila, karena tidak akan bisa selesai.

Dalam kaitannya dengan stimulus ini, optimisme lahir dikalangan investor mulai kwartal-1 2009. Sayangnya reaksi konsumen dan krediturnya adalah menahan diri untuk berhemat dan tidak mengambil kredit. Pertumbuhan ekonomi di negara-negara maju tetap tersendat. Pemerintah-pemerintah dunia semakin aggresif pada program stimulasi ekonomi dengan ekspansi belanja yang dibiayai oleh kredit. Akhirnya pemerintah ini juga sampai pada level yang sulit untuk menservis hutangnya. Mereka perlu diselamatkan. Yunani dan Irlandia misalnya. Kemudian Spanyol dan Itali akan menyusul.

Sampai tahun 2010, ekspansi kredit masih terjadi di Cina untuk mempertahankan pertumbuhan ekonominya. Hal ini mengimbas negara-negara yang memasok bahan dasar ke Cina. Sampai kapan bubble di Cina akan bertahan. Itu pertanyaan trilliunan dollar.

Hutang harus dibayar atau dikemplang. Apakah itu hutang pemerintah atau hutang swasta. Masa penyelesaian hutang adalah yang menjadi dasar dari The Great Correction – Koreksi Besar. Dan hal ini masih berlangsung.

Seri The Great Correction ini dimaksudkan sebagai artikel-artikel membahas mengenai krisis (ekonomi, politik dan sosial) yang ada kaitannya dengan deflasi yang dilatar belakangi oleh ekspansi kredit global yang terbentuk selama beberapa dekade ini. Semoga anda menikmatinya.


DEFLASI

Tidak banyak “pakar” ekonomi yang mengerti mengenai hutang/kredit dan bagaimana pengaruhnya terhadap ekonomi pada saat terjadi Koreksi Besar. Hal ini bisa dimengerti karena kebanyakan sekolah-sekolah ekonomi mengajarkan mazhab Keynesian dan mazhab itulah yang dianut oleh kebanyakan ekonom.

Deflasi artinya adalah kontraksi kredit dan uang. Dalam kaitannya dengan kredit, hal ini bisa terjadi jika bank memperketat penyaluran kredit, pelaku ekonomi (konsumen, pemerintah, produsen) cenderung melakukan pembayaran hutangnya, mengemplang hutangnya, dsb.

Ringkasnya, pada periode deflasi terjadi:

- Kreditur/Bank cenderung enggan mengucurkan kredit. Kredit yang jatuh tempo lebih sulit diroll-over.

- Debitur dengan terpaksa atau suka rela akan menyelesaikan kreditnya, apakah itu dengan mengemplang, membayar dengan dana yang ada atau dipaksa menjual asset-assetnya.

- Bisnis cenderung melambat karena konsumen mengencangkan ikat pinggang.

- Korporate dan bank komersial berhenti ekspansi. Yang punya modal, akan cenderung menimbun uangnya. Sedang yang banyak hutangnya cenderung menjual asset-assetnya untuk melunasi hutangnya.

- Cash atau Cash Equivalent menjadi raja. Suku bunga surat hutang yang berkwalitas (seperti surat hutang pemerintah yang stabil) akan turun-rendah.

- Harga asset (termasuk emas) akan turun karena dijuali untuk membayar hutang.

- Mata uang yang mengalami kontraksi akan terappresiasi, karena kebutuhannya meningkat untuk pembayaran hutang. US dollar yang dasarnya merupakan kredit, akan mengalami appresiasi. Sedangkan emas yang merupakan uang sejati, tidak ter-appresiasi, karena yang terjadi adalah koreksi credit bubble, bukan inflasi.

- Harga bahan komoditi juga akan anjok karena berkurangnya permintaan dan berkurangnya spekulasi. Spekulator pada masa ini akan sering terkena margin-call.

Kontraksi kredit akan terjadi secara hebat jika sebelumnya didahului oleh fractional reserve lending dengan leverage yang tinggi yang menyebabkan bubble kredit yang besar pula. Tingkat leverage dan parahnya deflasi mempunyai korelasi yang paralel.

Demikian sebaliknya, inflasi atau ekspansi uang dan kredit melalui sistem fractional reserve banking (FRB). Semakin hebat inflasi terjadi, jika didahului oleh deflasi yang hebat dan supply uang dasar yang besar.

EOWI menggunakan definisi inflasi/deflasi seperti ini. Banyak yang disebut pakar ekonomi rancu antara inflasi/deflasi dengan gejalanya. Harga barang konsumen naik bukanlah inflasi tetapi gejala inflasi. Misalnya, dimasa periode deflasi, harga barang konsumen naik bisa saja terjadi karena kelangkaan pasokan. Karena harga barang naik bukan hanya disebabkan oleh inflasi tetapi juga kelangkaan, permintaan-pasokan.

Sebagian pelaku pasar membagi tahapan periode deflasi (atau secular market umumnya) menjadi 5 tahap. Baik untuk periode pasar suram (bear market, periode deflasi) atau pasar marak (bull market).


Fase pertama adalah timbulnya suatu pemicu sehingga muncul kesadaran dikalangan sebagian investor fundamental akan adanya fundamental pasar yang tidak sesuai dengan kenyataan. Sebagian pelaku pasar ikut latah. Dan terjadi pembalikan arah ekonomi/pasar dari arah yang sudah terbentuk selama beberapa dekade. Titik inilah yang mengawali periode secular market yang baru. Untuk kasus Koreksi Global, periode 2007 – 2009 (bisa juga 2005 – 2009, tergantung dari mana melihatnya), adalah merupakan periode fase pertama dan pemicunya adalah pecahnya kredit perumahan di US dan kasus subprime.

Sejak fasa ini investor-investor besar, bank, korporasi akan mengurangi posisinya di sektor-sektor yang bersifat spekulatif, mengurangi leverage, mengurangi/menghentikan investasi dan menimbun uang.

Ada suatu berita menarik, mengenai hedge fund terkenal George Soros. Dia akan mengembalikan semua uang investornya dan hanya mau mengelola uangnya sendiri dan keluarganya saja. Ini adalah bagian dari ciri periode deflasi.

Deals wrap: Fund manager Soros ending career

Jul 26, 2011

Billionaire hedge fund manager George Soros will be returning capital to outsiders and ending his nearly four-decade long career. In a letter to investors, Soros’ two sons cited tougher impending regulations on the hedge fund industry being the reason for returning the money. Soros said he will now only manage money for himself.


Fase kedua adalah periode penyangkalan. Pada fase ini, sebagian besar pelaku pasar/ekonomi tidak percaya bahwa arah angin sudah berubah untuk jangka waktu yang lama. Mereka ini biasanya dari kalangan politikus, investor retail dan kaum awam. Mereka percaya bahwa badai telah berlalu. Pemerintah sudah bisa mengatasi krisis. Bursa saham marak kembali, spekulasi juga marak lagi. Optimisme dan euphorisme meningkat. Ekonomi mengalami rebounce. Rebounce di bursa saham juga didukung oleh keuntungan perusahaan yang meningkat. Tetapi peningkatan ini bukan karena ekonomi yang membaik, sales yang meningkat, melainkan karena langkah-langkah effisiensi, pengurangan pegawai yang aggressive. Tentu saja hal seperti ini akan meninggalkan pertanyaan, jika tingkat pengangguran tinggi, apakah konsumen akan meningkat? Bagaimana sales perusahaan pada tahun-tahun berikutnya?

Periode kedua ini untuk kasus Koreksi Besar dimulai sekitar November 2008 – Maret 2009 dan mulai mencapai titik-titik akhir di pertengahan 2011, dan pada saat artikel ini ditulis nampak sudah berakhir.

Tentu saja ada perbedaan antara optimisme yang berdasarkan fundamental dengan optimisme yang berdasarkan harapan semata. Rebounce yang terjadi tidak bisa mengembalikan kepada trend semula, karena beberapa pelaku sudah meninggalkan arena atau berbalik arah, apa yang dilakukan George Soros. Rebounce yang terjadi juga tidak merata. Beberapa sektor tertinggal. Dari awal tahun 2008, perak dan emas bisa mencetak rekor sedangkan minyak tertinggal. Bursa saham Jakarta mencetak rekor baru sedang bursa Inggris tertinggal jauh.

Walaupun optimisme tinggi dan ada rebounce, tetapi kereta deflasi tetap melaju. Gejala-gejala deflasi tetap mendominasi ekonomi dunia. Korporate menimbun uang dan enggan melakukan ekspansi, akibatnya tingkat pengangguran (di US dan Eropa) masih membandel bertengger di atas. Pengangguran di kalangan anak muda melahirkan pemuda-pemuda yang frustrasi dan mudah teragitasi, dan mudah melahirkan kerusuhan. Konsumen cenderung mengencangkan ikat pinggang sehingga permintaan barang/jasa turun. Perdagangan dunia juga melesu. Dan sederet lagi yang kita bisa bahas lain kali pada artikel yang terpisah.


Fase ketiga

Fase ketiga adalah fase fundamental. Majoritas pelaku ekonomi sadar-sesadarnya bahwa koreksi besar harus terjadi dan sedang terjadi. Secara bertahap mereka melarikan kekayaan mereka ke tempat yang aman. Junk bond dan bond yang berkwalitas rendah akan jatuh (yieldnya naik). Bond pemerintah yang berkwalitas seperti Deutsch bund; US treasury akan menjadi tempat pelarian asset dan harganya naik (yieldnya turun). Saham akan dilepas investor.

Proses pembusukan yang terjadi pada fase III ini akan lebih cepat dan lebih dramatik dari pada fase I karena dasarnya adalah kesadaran akan fundamental.

Kesadaran bahwa program stimulasi pemerintah tidak ada gunanya, bahkan akan menjadi beban dimasa akan datang (karena sumbernya adalah hutang) akan menjadi penghalang bagi pemerintah untuk membuat hutang baru untuk membiayai program-program perbaikan ekonomi. Akan semakin banyak opposisi, baik dari kalangan rakyat atau anggota parlemen terhadap pembuatan hutang baru oleh pemerintah.

Pada saat tulisan ini diturunkan, fase III nampaknya sedang berlangsung di tahap awal. Di bidang penyelamatan negara-negara Euro, kanselir Jerman Angela Merkel menghadapai opposisi dari rakyatnya. Pada dasarnya rakyat Jerman tidak mau membiayai penyelamatan keuangan pemerintah Yunani (juga Itali, Spanyol dan/atau Irlandia).

Yang paling parah adalah Yunani. Pemerintah Yunani saat ini menghadapi kesulitan untuk membiayai pemerintahannya setelah tanggal 17 Oktober 2011. Uangnya akan habis dan masih kurang 1,5 milyar Euro untuk membayar pegawai negri dan menjalankan pemerintahan. Bank-bank tidak ada yang mau membeli surat hutangnya. Akibatnya yield 1-yr bond pemerintah Yunani mencapai 97% pada tanggal 9 September 2011. Ini adalah vote ketidak percayaan. (Catatan: Ketika kami mendownload tulisan ini, 1-yr bond pemerintah Yunani mencapai 108%).


Bukan hanya rakyat Jerman yang memilih agar opsi/alternatif membangkrutkan Yunani (dan negara-negara Euro lainnya yang tidak mampu membayar hutangnya), Estonia (anggota ter baru dari Euro) secara resmi setuju untuk membuka alternatif membangkrutkan negara yang memang layak bangkrut. Menteri Ekonomi Estonia baru-baru ini mengatakan hal ini seperti yang dilaporkan oleh Economics News Paper dotcom:

Euro area: “illogical” to exclude bankruptcy countries, says the Estonian Minister of Finance

The economy minister of Estonia, member of the euro area since January, said it was “illogical” to exclude the possibility of bankruptcy, in an interview published Friday.


“I still do not understand how a failure to pay (heavily indebted countries) can be avoided,” said Juhan Parts in German daily Financial Times Deutschland. “In a market economy, this should be an option. It is illogical to want to avoid this issue,” he added.


His comments came as doubts about the ability of Greece to implement promised reforms, and on which the financial assistance of its partners are increasingly keen among Europeans.

Estonia, which had to implement stringent economic reforms in the past, has the lowest debt level in the EU, 6, 6% of gross domestic product (GDP) in 2010.


M. Parts rejected the idea of ​​an economic government of the euro area, put forward by French President Nicolas Sarkozy and German Chancellor Angela Merkel. “What is it is supposed to be?” He asks. “With the Stability and Growth Pact, there is already a clear agreement. And we do not know how we can force the Italians to apply,” the minister, former prime minister of his country.

Ucapannya yang menarik adalah: “What is it is supposed to be?” He asks. “With the Stability and Growth Pact, there is already a clear agreement. And we do not know how we can force the Italians to apply,” the minister, former prime minister of his country.

Pada dasarnya aturannya sudah ada hanya tinggal menerapkannya saja.

Akankah Yunani melakukan gagal bayar, ngemplang hutangnya? Mungkin mereka terpaksa melakukannya. Dan kemungkinan mereka (terpaksa/dipaksa) akan keluar dari Euro, kembali ke uang mereka sendiri. Apakah itu drachma atau dengan nama yang baru. Ini akan menarik, apa lagi kalau diikuti oleh Itali dan Spanyol. Karena hal ini akan menyangkut nasib Euro dan keseimbangan asset di dunia.

Tentang Yunani akan default dan bangkrut sudah disadari oleh pemuka-pemuka Euro. Secara implisit mereka sudah mengatakannya, “...tidak ada kata tidak bagi insolvency Yunani yang terkendali” kata menteri ekonomi Jerman Roesler. Artinya Yunani akan bangkrut dab mereka masih mau kebangkrutan itu terkendali. Bagi Yunani. EOWI perkirakan yang akan terjadi adalah sebaliknya, yaitu kebangkrutan yang tidak terkendali. Nasib bank-bank di Jerman, di Prancis dan Eropa lainnya yang memegang surat-surat hutang Yunani akan terseret bersama Yunani, kecuali kalau mereka kuat.

Greek ‘Orderly’ Default Can’t Be Ruled Out, Roesler Tells Welt

An “orderly insolvency” for Greece must not be ruled out for the sake of stabilizing the euro, Die Welt reported, citing German Economy Minister Philipp Roesler.


“To stabilize the euro there must be no taboos,” the newspaper quoted Roesler as saying in an article to be published in tomorrow’s edition. “If need be, that also includes an orderly insolvency of Greece, provided the instruments needed for that are available.”

Sejak Juli 2011 lalu, Moody menyoroti tiga bank Prancis Crédit Agricole, BNP Paribas and Societe Generale karena tingkat paparan hutang Yunani yang dialaminya. Kemungkinan Moody akan menurunkan peringkat mereka. Harga saham mereka anjlok. Apakah masih bisa mengharapkan keadaan yang teratur dan tenang?

Di belahan dunia lain, kesadaran akan perlunya menurunkan tingkat hutang juga semakin kuat di US. Bulan lalu parlemen US mengalami kesulitan mensyahkan peraturan untuk menambah tingkat hutang pemerintah. Dengan kata lain, dukungan untuk berhenti berhutang diparlemen semakin bertambah. Apakah sebelum tahun depan, plafon hutang pemerintah yang $16,7 trilliun ini akan ditingkatkan lagi? Setidaknya opposisi untuk menaikkan plafon hutang akan lebih kuat lagi. Dan supporter untuk mengurangi hutang semakin bertambah.

Ada yang aneh dengan surat hutang pemerintah US. Bulan lalu, S&P melakukan penurunan peringkat US Treasury Bond dari AAA ke AA+. Logikanya , suku bunga surat hutang pemerintah US akan naik karena sekarang lebih beresiko. Akan tetapi yang terjadi adalah sebaliknya. Yield surat hutang pemerintah US malah turun. Yield 2-yr US treasury note mencapai 0.19% saja dan yield 10-yr US treasury bond menyentuh level 1.9%, rekor terendah selama beberapa dekade.



Investor melarikan assetnya ke tempat yang aman yaitu surat hutang pemerintah US. Penurunan peringkat yang dilakukan oleh S&P dianggap angin.

Seperti yang dikatakan sebelumnya bahwa proses pembusukan yang terjadi pada fase III ini akan lebih cepat dan lebih dramatik dari pada fase I karena dasarnya adalah kesadaran akan fundamental. Secepat apakah itu......., kita saksikan saja nanti. Gejolak sosial yang menyertai fase III inipun akan lebih dahsyat lagi. Sedahsyat apakah? Kita saksikan saja. Saya juga tidak pernah menyaksikannya, menyaksikan "Koreksi Besar" sebelumnya, karena memang belum lahir. Koreksi Besar ini merupakan kejadian yang hanya kita alami sekali seumur hidup.


Fase keempat

Fase ke IV, terjadi ketika sebagian investor sudah menyadari bahwa asset-aseet yang mengalami pengempisan harga telah mencapai nilai fundamentalnya. Mereka berhenti melepas asset-asset mereka, bahkan mencoba mengkoleksi kembali. Tetapi sayang, masih banyak yang berada di kubu bear, sehingga terciptalah gerakan pasar yang whipsaw, zig-zag mendatar. Kekuatan bull dan bear berimbang untuk sementara.


Fase kelima

Pada fase ke IV, secara emosional pasar dan ekonomi masih bearish dan diliputi suasana yang muram. Pemain retail, orang awam yang biasanya masuk di akhir boom atau di awal masa bear, selama fase I sampai fase IV masih bertahan sambil berdoa agar keadaan pulih, kini mulai kehilangan kepercayaannya. Investasinya sudah terkikis sampai 80% atau lebih, hatinya mulai menciut. Dan akhirnya tidak tahan lagi. Mereka melakukan cut-loss besar-besaran sambil mengatakan: “Saya kapok!!!, tidak mau lagi menginvestasikan uangnya lagi!”. Kalau dia dulunya terlanjur membeli emas dia akan bilang: “Saya kapok membeli emas!!”. Kalau dia dulunya membeli saham, akan bilang: “Kapok deh beli saham!!”. Itulah tanda fase ke V. Terkadang fase ke V ini singkat saja. Adakalanya lama sekali. Membuat pemain awam jera perlu waktu.

Di akhir fase ke V ini, investor professional mulai mengkoleksi asset-asset yang harganya sudah sangat murah. Kasihan deh pemain awam yang selalu datang paling akhir dan banyak yang hanya menanggung kerugian sehingga membuat mereka kapok.

Sekian dulu........, jaga investasi dan tabungan anda baik-baik. Jangan sampai mereka mengganggu kesehatan anda.......

Disclaimer: Ekonomi (dan investasi) bukan sains dan tidak pernah dibuktikan secara eksperimen; tulisan ini dimaksudkan sebagai hiburan dan bukan sebagai anjuran berinvestasi oleh sebab itu penulis tidak bertanggung jawab atas segala kerugian yang diakibatkan karena mengikuti informasi dari tulisan ini. Akan tetapi jika anda beruntung karena penggunaan informasi di tulisan ini, EOWI dengan suka hati kalau anda mentraktir EOWI makan-makan.